Investasi Usaha Hutan Tanaman Jabon sebagai pelaku penyedia bahan baku tanamanan industri pada kebutuhan industri-industri pengolahan kayu, kertas maupun industri pengolahan yang bersumber dari bahan baku kayu merupakan langkah bijak, dapat memberikan harapan kesejahteraan yang cerah dengan sumber pendapatan/ profit yang tinggi.
Jabon merupakan satu diantara kayu unggulan dimana pada saat ini dan untuk kedepannya Jabon diandalkan sebagai bahan baku dalam perindustrian kayu, karena Jabon memiliki keunggulan dibangdingkan kayu unggulan lainnya, baik dari pertumbuhan, struktur, maupun mutu kayunya, dan dari sisi ekonomisnya, pohon jabon juga dapat dipanen dengan cepat, mudah dirawat, dan harganya juga bernilai tinggi.
Kebutuhan kayu Jabon akan terus meningkat akibat efek dari kebijakan pemerintah, tentang pelarangan penebangan kayu dari hutan alam, namun disamping itu sisi baiknya, Pemerintah Menerbitkan PP No.6 Tahun 2007 tentang HTR Hutan Tanaman Rakyat, terutama salah satunya adalah HTR Pola mandiri , untuk jenis tanaman masyarakat diberi kebebasan dalam memilih, namun disarankan tanaman yang mempunyai daur (umur) pendek 8 tahun, memiliki nilai ekonomi tinggi serta mudah dalam pemasarannya, pemerintah juga dapat membantu mengatur mekanisme pemasaran dengan pengusaha perkayuan, tentu dalam hal ini adalah sebuah Nuasa baru dalam tata kelola hutan di indonesia , dimana pemerintah pasti melandasinya dengan niat baik bagi kesejahteraan Rakyat, Perubahan yang patut disambut dengan gembira.
Budidaya Jabon merupakan pilihan yang tepat dilihat dari segala sisi kelebihannya, maka bisa dikatakan kita telah menjadi pelaku sebagai penyedia kebutuhan bahan baku bagi industri kayu.
Asumsi Biaya Budidaya Jabon Per 1 Hektar
INVESTASI KEBUN JABON
Masih Tersedia Lahan untuk berinvestasi kayu jabon bagi anda yang tidak memiliki waktu dan lahan,Pemasaran kayunya juga sudah ditampung oleh perusahaan.
untuk informasi investasi kebun jabon KLIK DISINI
Benih Jabon dan cara Penanamannya
1. Biji jabon standar,dengan tingkat perkecambahan per ons antara 2000 sd 20.000 kecambah.
2. biji jabon yang disemai disiram dengan memakai sprayer dan dicampur fungisida antrakol dosis rendah(untuk menghindari jamur).
3. Setelah kecambah setinggi 2 sampai 3 cm dan berdaun 4, dicabut untuk dipindahkan ke media polybag sedang diameter minimal 8 sd 12 cm.
4. Sebelum ditanam di polybag, maka cukup di cuplik bagian bawah akarnya memakai bilah bambu.
5. Jabon pindahan dari cabutan belum kuat panas, pemindahan efektif di sore hari. penyiraman sehari 2 kali.
6. Gunakan pupuk dan antrakol serta pestisida guna mencegah penyakit jamur dan ulat.
7. Bersihkan kalau ada gulma.
8. Dalam waktu sekitar 3 bulan jabon siap tanam.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. kunci penanaman, bila dirasa tidak hujan setelah ditanam, siram dengan segayung air. maka jabon akan bertahan sampai 10 hari bila menunggu hujan.
2. hama yang muncul setelah tanam sampai saat ini adalah, uret, busuk jamur(hujan tinggi), belalang dan ulat, hama ini mudah diatasi dengan indektisida, fungisida, campurkan dengan perekat.
3. bila terpaksa dipangkas cabangnya, paling tidak 30 cm dari pangkal batang, untuk menghindari air masuk ke batang utama.
4. pilihlah bibit yang berdaun hijau tua, batang hijau tua, jangan terkecoh jabon tinggi kayak lidi dan daunnya kuning.
5. uret biasanya muncul bila intensitas hujan tinggi, gunakan disinon 10g bila furadan kurang mengatasi.
6. hama yang muncul adalah ulat keket berduri, bisa disemprot atau diambil manual.